Bank OCBC NISP menginvestasikan Rp 250 miliar di startup eFishery. Dana ini akan digunakan untuk mendorong ekspor hasil perikanan dan kelautan dalam negeri.
Dana baru tersebut juga akan digunakan untuk mendanai kebutuhan modal kerja guna mendukung pertumbuhan penjualan domestik.
Bank OCBC NISP sebenarnya sudah bermitra dengan eFishery sejak tahun lalu. Kedua perusahaan tersebut bekerja sama melalui program KTA Cashbiz OCBC NISP yang didistribusikan oleh layanan eFishery Kabayan.
Direktur Bank OCBC NISP Emilya Tjahjadi mengatakan pendanaan tersebut ditujukan untuk mendukung eFishery berinovasi secara berkelanjutan. “Mudah-mudahan kita dapat terus mendukung ketahanan pangan tanah air melalui pembentukan ekosistem perikanan budidaya yang terintegrasi dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan media, Rabu (8/2).
eFishery membangun ekosistem yang memungkinkan pembudidaya ikan dan udang untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
“Dengan suntikan dana dari Bank OCBC NISP ini, kami semakin optimis akan terus tumbuh dan berkembang bersama membangun ekosistem akuakultur dan berkontribusi nyata bagi ketahanan pangan negara,” ujar Co-Founder dan Chief Executive Officer eFishery Gibran Chuzaefah.
Menurut Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia meningkat dari skor 59,2 pada 2021 menjadi 60,2 tahun lalu. Sektor perikanan budidaya juga memberikan kontribusi.
Indonesia tercatat sebagai negara penghasil perikanan budidaya terbesar kedua di dunia dengan total produksi mencapai 14,8 juta ton. Berdasarkan ramalan Food and Agriculture Organization (FAO), perikanan budidaya Indonesia akan tumbuh 26% pada tahun 2030.
‘Ekonomi Baru’ dianggap telah berkontribusi pada ketahanan negara. Ekonomi baru adalah konsep ekonomi yang menggambarkan aspek atau sektor ekonomi yang menghasilkan atau secara intensif menggunakan teknologi inovatif sebagai faktor pendukung yang signifikan.