Microsoft mengembangkan berbagai layanan menggunakan ChatGPT yang dibuat oleh startup OpenAI. CEO Satya Nadella mengungkapkan mengapa raksasa teknologi itu membutuhkan bantuan OpenAI.
“Hal terpenting dari apa yang telah kami lakukan selama empat tahun terakhir adalah benar-benar membangun infrastruktur inti di mana OpenAI dibangun,” ujar Nadella dalam podcast The Verge, Rabu (8/2).
Microsoft telah bekerja sama dengan OpenAI sejak 2016. Kemudian disuntikkan modal awal ini pada 2019 dan 2021.
Bulan lalu, Microsoft sekali lagi menyuntikkan modal ke pengembang ChatGPT. Nilainya disebut US$ 10 miliar atau sekitar Rp 155,4 triliun.
Raksasa teknologi itu berencana menambahkan teknologi ChatGPT ke semua produk. Layanan yang telah diluncurkan atau diumumkan menggunakan ChatGPT adalah:
Layanan cloud Azure: AI di balik ChatGPT akan memungkinkan pengembang membangun aplikasi yang memanfaatkan AI untuk membuat konten lebih mudah ditemukan dalam hasil pencarian di toko online Layanan rapat online tim: ChatGPT dapat mengotomatiskan catatan rapat, merekomendasikan tugas, dan membuat templat rapat untuk Pencarian pengguna Mesin Bing: AI memungkinkan pengguna untuk berbicara langsung ke bot obrolan Bing dan mengajukan pertanyaan seperti browser ChatGTPEdge: Akan ada dua fitur baru di sidebar Edge yaitu: Obrolan: memungkinkan pengguna meringkas halaman web atau dokumen yang mereka lihat dan kirimkan pertanyaan tentang konten Menulis: bertindak sebagai asisten menulis; membantu menghasilkan teks, dari email hingga postingan media sosial, berdasarkan beberapa petunjuk awal
Dengan semua ini, Microsoft akan mendapatkan pengembalian investasi dan komersial. “Kami pikir kami berada di posisi yang tepat untuk bekerja sama (dengan OpenAI),” katanya.
Menurutnya, kerja sama antara Microsoft dan OpenAI akan menghasilkan keuntungan besar bagi pelanggan, pemegang saham, dan Microsoft.
Nadella juga mengungkapkan bagaimana perusahaan memastikan prinsip keamanan dan keselarasan perusahaan saat bekerja dengan perusahaan seperti OpenAI.
Menurutnya, OpenAI mementingkan keamanan. “Sejak awal, mereka telah memikirkan keamanan dan keharmonisan dalam AI,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa sejak tahun 2016, Microsoft dan OpenAI telah membahas hal tersebut dan menerbitkan prinsip-prinsip dalam AI yaitu:
Keadilan Keandalan dan keamanan Privasi dan keamanan Inklusi Transparansi Akuntabilitas
“Sejak saat itu, kami sangat fokus pada kerja keras memasukkannya ke dalam teknis saat membuat produk, mulai dari desainnya,” katanya.