Maxim membebankan biaya atau komisi bagi hasil yang lebih rendah dibandingkan Gojek dan Grab, yaitu 5% – 15%. Bagaimana penghasilan mitra ojek online alias ojol Maxim?
Development Manager Maxim Indonesia Imam Mutamad Azhar mengatakan besaran komisi itu disesuaikan dengan wilayah mitra pengemudi ojek dan ojek online alias ojol. Secara umum, “semua layanan di luar layanan nontransportasi 10% – 15%,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (9/6).
Tingkat komisi biasanya 15% di Jakarta. Meski begitu, ada beberapa tempat di Jakarta yang mengenakan biaya bagi hasil sebesar 5% – 10%. Dengan begitu, penghasilan para driver taksi online dan mitra ojek alias ojol bisa lebih besar.
Pengemudi hanya dikenakan komisi 5% saat melakukan promosi untuk perusahaan. Misalnya, aplikasi branding logo pada mobil atau motor, serta penggunaan jaket dan helm perusahaan.
Maxim juga tidak membebankan biaya layanan aplikasi. “Tinggal menghitung dari situ (aplikasi),” katanya.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, tarif terendah Maxim untuk layanan ojek online atau ojol di wilayah Jakarta adalah Rp11.200 dan Rp15.200 untuk taksi online.
Berikut perhitungan pendapatan pengemudi di area Jakarta untuk setiap perjalanan di area Jakarta dengan komisi 15%:
Biaya perjalanan penumpang – 15% = pendapatan pengemudi Misal Rp 15.200 – 15% = Rp 12.750
Berdasarkan situs resminya, harga perjalanan untuk setiap perjalanan Maxim terdiri dari harga bahan bakar, biaya perbaikan, asuransi, dan perawatan mobil.
“Harga ini memperhitungkan demand and supply, persaingan, tarif transportasi di masing-masing kota,” kata Maxim.
Maxim berbagi tips untuk mitra driver taksi dan ojek alias ojol untuk menambah penghasilan yaitu:
Berbisnis atau bekerja di saat cuaca di jalan sedang tidak bersahabat atau saat hari libur nasional Kesibukan pagi dan sore hari juga bisa menambah penghasilan.