Startup di dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi situasi yang disebut ‘investor winter’. Investor modal ventura juga berbagi karakteristik startup yang diminati di lingkungan ini.
Musim dingin investor adalah masa ketika investor semakin berhati-hati dalam memberikan pendanaan kepada startup. Situasi ekonomi global, inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan perang Ukraina-Rusia diperhitungkan.
Apalagi, laporan Google, Temasek, dan Bain berjudul ‘e-Conomy Southeast Asia 2022’ menunjukkan bahwa investor modal atau bubuk kering yang tersedia untuk model bisnis Asia Tenggara akan menjadi US$ 15 miliar pada 2022. Nilai itu turun dari US$ 16 miliar. pada tahun 2021.
Partner InnoVen Capital SEA Paul Ong mengatakan perusahaannya tidak meminta startup untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu tiga atau lima bulan. Namun, “dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya dalam acara Indonesian PE-VC Summit yang digelar DealStreetAsia di Hotel Langham, Jakarta, Kamis (12/1).
Investor juga memantau bagaimana startup fokus pada model bisnis. Selain itu, mereka ingin para pendiri startup memahami operasi perusahaan dan segmen pasar yang dituju.
CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan startup harus fokus pada core business dan business plan mereka. Ia juga mengkaji bagaimana para pendiri startup mengatasi tantangan kekurangan dana.
Menurutnya, jika perusahaan dan kompetitor tidak lagi mendapat pendanaan, maka startup harus menarik lebih banyak pasar.
Kalau mendapatkan pembiayaan, “harus fokus ke layanan untuk mengembangkan bisnis,” ujarnya.
Ia menyampaikan, perusahaan tertarik dengan startup yang profitable dengan track record yang panjang. Dalam konteks startup, landasan mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar, jika pendapatan dan pengeluaran konstan.
“Kalau tidak punya, minimal harus menunjukkan gross income gain yang positif,” ujarnya. Artinya, hal-hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan.
Sementara itu, East Ventures menyarankan para pendiri untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis.
“Fokus kami selalu pada para pendiri, kami percaya pada pendiri yang tepat karena pengemudi yang tepat tahu bagaimana meningkatkan bisnis dan menggunakan keterampilan mereka untuk tetap kompetitif bahkan di masa-masa sulit,” ujar East Ventures dalam pernyataan yang dirilis pekan lalu (3 /1 ).