Status darurat global terkait Covid-19 resmi berakhir pada 5 Mei menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Investasi dalam startup kesehatan juga turun ke level terendah dalam lima tahun.
Pendanaan untuk startup kesehatan secara global adalah US$ 3,4 miliar pada kuartal pertama, atau tidak berubah dari kuartal keempat tahun 2022. Namun, investasi pada startup di sektor tersebut turun selama empat kuartal berturut-turut.
“Ini kuartal pertama tanpa ada penurunan kuarter ke kuartal (qtq) sejak kuartal IV 2021,” ujarnya seperti dikutip dari laporan CB Insights, Senin (29/5).
Jumlah startup kesehatan yang mendapat pendanaan juga meningkat 1% qoq dari 383 menjadi 387 perusahaan.
Pendanaan untuk startup jumbo atau mega kesehatan juga turun 85% secara tahunan atau year-over-year (yoy) menjadi hanya US$600 juta pada kuartal pertama. Kategori perusahaan besar ini menyumbang 17% dari total investasi di startup kesehatan, terendah sejak kuartal kedua 2019.
Detail pendanaan untuk startup kesehatan dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Pendanaan untuk startup kesehatan di Q1 2023 (CB Insights)
Sementara itu, jumlah startup kesehatan yang melakukan merger dan akuisisi meningkat 160% qtq dari 15 di kuartal terakhir tahun lalu menjadi 39 di awal tahun ini.
“Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh merger dan akuisisi startup kesehatan di Amerika Serikat (AS) yang memiliki qtq lebih dari tiga kali lipat menjadi 25 dan di Eropa meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 10,” katanya seperti dikutip.
Rincian perusahaan rintisan kesehatan yang melakukan merger dan akuisisi adalah sebagai berikut:
Penggabungan dan akuisisi startup kesehatan pada Q1 2023 (CB Insights)