East Ventures akan meluncurkan dana khusus untuk berinvestasi di startup kesehatan. Perusahaan modal ventura ini menargetkan US$ 30 juta atau sekitar Rp 472 miliar.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengumumkan hal itu saat sesi diskusi bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Tech in Asia Conference di Jakarta, Rabu (18/10).
“Kami mengumumkan East Ventures Healthcare Fund. Ini akan menjadi dana khusus pertama di Indonesia dengan US$ 30 juta untuk mendukung efisiensi dan akses ke layanan kesehatan,” kata Willson di Jakarta, Rabu (18/10).
Dalam sesi diskusi bersama media, Wilson menjelaskan dana khusus tersebut akan digunakan untuk berinvestasi ke startup kesehatan lokal maupun asing yang berfokus menyediakan layanan di Indonesia.
Wilson menyampaikan bahwa East Ventures berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan alias Kemenkes. Selain itu, akan terus mendukung pengembangan teknologi genomik dalam merevolusi sistem dan infrastruktur kesehatan Indonesia.
Berdasarkan laman Genomics Education, genomik adalah studi tentang genom atau genetika suatu organisme. Semua makhluk hidup mulai dari bakteri bersel tunggal, hingga tumbuhan multiseluler, hewan, dan manusia memiliki genom. Genom terdiri dari DNA.
East Ventures sebelumnya bekerja sama dengan Kemenkes meluncurkan white paper ‘Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future’ pada Februari. Saat itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa teknologi genomik dapat mendorong pertumbuhan nilai ekonomi hingga US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.500 triliun.
“Ada dampak ekonomi luar biasa dari genomik di Indonesia yang berpotensi membuka nilai miliaran dolar. Namun kami harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam tahap awal genomik dan kami harus bekerja sama membuat peta jalan yang memandu pengembangan bidang ini,” ujar Budi pada Februari (18/2).
Ia menyampaikan Indonesia memiliki keragaman genomik yang kaya, karena Tanah Air terdiri dari 17.000 lebih pulau tropis. Banyaknya variasi genom menghadirkan tantangan sekaligus peluang unik, termasuk di bidang kedokteran.
Namun Indonesia menghadapi tantangan populasi yang menua dengan cepat. Oleh karena itu, perencanaan dan tindakan segera diperlukan untuk memastikan akses ke perawatan medis yang efektif dan efisien untuk semua.