East Ventures mendistribusikan US$ 211,59 juta atau sekitar Rp. 3,3 triliun pada 2022. Dana tersebut disalurkan melalui 105 kesepakatan dengan start-up di tahap seed and growth.
“Dari sisi total investasi dan sektor, East Ventures telah memberikan pendanaan yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu,” ujar East Ventures dalam keterangan rilis, Selasa (3/1).
Investasi tersebut disalurkan ke beberapa sektor, seperti E-commerce, Direct to Consumer (DTC) dan Retail, Fintech, Internet software & services, B2B, Supply chain and logistics, dan Agritech.
Pada pertengahan 2022, East Ventures telah mengumpulkan total US$550 juta dalam penutupan akhir dana multi-tahap. Dana tersebut direncanakan dengan alokasi US$ 150 juta untuk pendanaan tahap awal dan US$ 400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan. Dana tersebut akan terus diinvestasikan pada startup di Indonesia dan Asia Tenggara.
East Ventures mengatakan tahun lalu penuh dengan tantangan bagi industri teknologi, diperparah oleh isu global dan konflik geopolitik.
Meskipun demikian, East Ventures menyatakan berhasil mengatasi krisis dan menutup tahun dengan berbagai inisiatif yang berdampak signifikan dan positif.
Di tengah krisis dan ketidakpastian, “kami akan selalu mendukung portofolio dan para pendiri dalam situasi apa pun, seperti yang telah kami lakukan selama bertahun-tahun,” katanya.
EV mengatakan akan bekerja dengan para pendiri, memetakan dan memahami situasi tertentu, dan memberikan saran yang sesuai.
Mengenai pembiayaan musim dingin, EV menyarankan para pendiri untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis.
“Fokus kami selalu pada para pendiri, kami percaya pada para pendiri yang tepat karena pengemudi yang tepat tahu bagaimana mengembangkan bisnis dan menggunakan keahlian mereka untuk tetap kompetitif bahkan di masa-masa sulit,” kata East Ventures.
EV mengatakan kemungkinan resesi, karena siklusnya baru akan dimulai pada 2022. Hal ini kemungkinan akan mengarah pada situasi ekonomi yang menantang dalam beberapa tahun mendatang.
Oleh karena itu, “untuk startup yang mampu beradaptasi dengan kondisi jangka pendek yang menantang, tantangan tahun 2022 akan membuka peluang jangka panjang ke depan,” kata EV. “Perspektif jangka panjang ini akan menjadi fokus investasi kami.”