East Ventures dan Crestone Venture Capital memimpin pembiayaan tahap awal dari sebuah startup yang membantu memproses KPR alias KPR secara digital dengan nilai US$ 3,5 juta atau sekitar Rp. 52,5 miliar.
Investor lain yang berpartisipasi adalah 500 Global, Teja Ventures, Orvel Ventures, Hustle Fund dan beberapa lainnya.
Ringkasan Startup didirikan oleh Ilya Kravtsov, Leroy Pinto, Puguh Widyoko, dan Yoko Simon pada awal tahun 2022. Mereka menyoroti rasio KPR terhadap produk domestik bruto atau PDB di Indonesia yang hanya berkisar 3,25%.
Angka ini jauh lebih rendah dari India 11% atau Amerika Serikat lebih dari 50%.
Selain itu, Indonesia menghadapi tantangan backlog perumahan sebanyak 12,75 juta unit. Jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
Jembatani secara singkat kesenjangan antara jutaan pencari rumah, 12 ribu pengembang real estat, 1.200 bank, dan lembaga keuangan lainnya, dengan menyederhanakan dan mempercepat aplikasi hipotek.
Startup ini memiliki visi untuk membantu 100 juta orang Indonesia memiliki rumah dengan KPR.
Summarize menawarkan proses prakualifikasi real-time dan platform digital untuk memfasilitasi pengajuan KPR ke beberapa bank secara bersamaan. Namun, itu tetap memastikan transparansi dan variasi opsi.
Salah satu fokus utama startup Ringkasan adalah perlindungan data pengguna. Summarized memiliki jejak audit data yang lengkap dan secara ketat membatasi akses data pengguna platform sesuai dengan hak dan kepentingan mereka.
Kali ini, dana baru tersebut akan digunakan oleh startup Rangkuman untuk memperluas jangkauan platform ke berbagai kota di Indonesia dan pasar sekunder.
Ringkasan co-founder Ilya Kravtsov mengatakan, pendanaan tersebut akan membantu perseroan mendukung penyaluran KPR sekitar US$ 200 juta atau Rp 3 triliun selama enam hingga 12 bulan ke depan.
Startup Aksa juga bertujuan untuk meluncurkan lebih dari 100 proyek di 34 kota. “Pendanaan putaran terakhir ini akan digunakan untuk mempercepat penggunaan teknologi Compact di wilayah Indonesia yang saat ini belum tercapai,” ujarnya dalam keterangan media, Rabu (31/5).
Singkat telah memperoleh pasokan perumahan sekitar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Startup ini telah bermitra dengan pengembang real estate besar dan bank seperti BCA, Bank Mandiri, BSI, BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Danamon, Bank Maybank Indonesia, OCBC NISP, UOB Indonesia, Bank Panin, Bank CCB Indonesia, dan lain- lain.
Partner East Ventures Avina Sugiarto mengatakan Ringkas memiliki rekam jejak yang kuat. “Kami yakin solusi inovatif dari Simple akan memungkinkan proses kepemilikan rumah yang lebih sederhana dan efisien bagi jutaan orang Indonesia,” ujarnya.
Co-Founder Crestone Venture Capital Inanc Balci mendukung Simple dalam mencapai misinya untuk membuat proses kepemilikan rumah menjadi lebih cepat, mudah dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.