Sebanyak 97% bisnis digital atau startup fokus pada peningkatan pendapatan dan profitabilitas. Hal tersebut tertuang dalam laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023.
“Ini bukan hanya pendapatan dan dampak yang besar, tapi juga keuntungan yang besar,” kata Director Katadata Insight Center Adek Media Roza saat peluncuran EV-DCI 2023 di Jakarta, Rabu (5/4).
Hasil survei lainnya adalah:
56% bisnis digital atau start-up menganggap kemampuan sumber daya manusia (SDM) sebagai penghambat inovasi 59% bisnis digital atau start-up mempertimbangkan aplikasi digital ramah lingkungan yang ditawarkan dengan harga terjangkau 97% bisnis digital atau start-up fokus pada peningkatan pendapatan dan profitabilitas 79% konsumen berpikir tentang peningkatan dan ekuitas akses internet harus menjadi prioritas investasi pemerintah di sektor digital 82% perusahaan digital atau start-up sudah beroperasi atau sudah memiliki peta jalan bisnis untuk kota tingkat 2 dan 366% konsumen tertarik dengan penambahan aplikasi digital yang ramah lingkungan6 dari 10 perusahaan digital atau start-up menganggap literasi digital masyarakat sebagai tantangan dalam menghadapi era ekonomi digital 79% perusahaan digital atau start-up setuju akan kebutuhan tersebut mengembangkan infrastruktur digital di setiap daerah
Dalam kesempatan berbeda, Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan kebanyakan startup membakar uang atau melakukan promosi besar-besaran pada awalnya.
“Konteksnya bukan seberapa banyak uang yang dibakar,” ujar Reynold di Fortune Indonesia 2023 Summit, bulan lalu (15/3). Membakar uang itu dimaksudkan untuk menarik lebih banyak pengguna.
“Perlu investasi di depan, kalau tidak tidak bisa tumbuh. Rugi itu perlu tapi punya dua fungsi utama,” imbuhnya.
Kalaupun startup merugi, investor mendorong startup untuk menentukan dua hal, yaitu:
1. Harus memiliki market fit produk yang tepat
Product Plan mendefinisikan product market fit sebagai konsep atau skenario ketika pelanggan perusahaan ingin membeli, menggunakan dan menyebarkan informasi tentang produk.
Jika itu terjadi pada banyak pelanggan bisnis, maka akan dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan keuntungan.
Profesor Thomas R Eisenmann dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa 90% startup gagal karena produk/jasa yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.
Hal ini sesuai dengan temuan CB Insights, yaitu 42% startup gagal karena gagal menemukan product-market fit.
Untuk mencapai product market fit yang tepat, startup perlu melakukan banyak eksperimen. “Banyak hal terasa benar, tetapi jika Anda belum mencobanya, Anda tidak akan pernah tahu,” kata Reynold.
2. Berada di jalur yang benar untuk mendapatkan keuntungan
Menurutnya, wajar jika perseroan mengalami kerugian. Namun, harus memiliki jalur menuju keuntungan yang jelas atau jalur menuju keuntungan.