liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Gojek dan inDrive Masih Rekrut Driver Ojol, Kekurangan Ojek Online?

Gojek dan inDrive menyatakan masih terbuka untuk merekrut mitra pengemudi taksi online dan ojek. Apakah karena minimnya driver taxi online dan ojol?

Perwakilan Pengembangan Bisnis inDrive Indonesia Ryan Rwanda mengatakan perusahaan tidak menghadapi kekurangan pengemudi taksi dan ojek online. Namun, perusahaan tetap membuka perekrutan.

“Kami adalah perusahaan yang selalu membuka kesempatan bagi driver di luar sana yang ingin mendaftar,” kata Ryan kepada media di Jakarta, Kamis (6/4).

Dia tidak merinci jumlah pengemudi taksi dan ojek online di inDrive. “Ribuan,” katanya.

Gojek juga masih terbuka untuk merekrut mitra ojek dan ojek online. Namun, langkah ini disesuaikan dengan kebutuhan permintaan di suatu daerah.

“Kalau tidak mendaftar, kami buka pendaftaran baru,” kata Kepala Regional dan Luar Negeri Gojek Gojek Gede Manggala saat acara buka puasa bersama di kantornya, Jakarta, Rabu (5/4). “Jadi indikatornya supply and demand.”

“Jadi yang menjadi perhatian kami adalah konsumen tidak perlu menunggu lama. Pengemudi ojek dan ojek online juga tidak perlu kecewa karena ketatnya persaingan,” tambah Gede. “Berdasarkan kota per kota.”

Berdasarkan indikator-indikator tersebut, Gede menyebut pasokan mitra pengemudi ojek atau ojek Gojek online sudah mencukupi.

Namun, sebelumnya hasil kajian Doktoral London School of Economics (LSE) Muhammad Yoga Permana terhadap 1.000 kurir dan tukang ojek online menunjukkan 66% di antaranya ingin menjadi pekerja kantoran.

Dua pertiga dari mereka mengatakan bahwa jika mereka punya pilihan, mereka lebih memilih pekerjaan tradisional 9-ke-5 daripada menjadi pengemudi taksi online.

Ada tiga hal yang mendorong pengemudi ojek atau ojol online kini ingin menjadi pekerja kantoran:

Janji terkait pendapatan dianggap tidak pantas. Jumlah pesaing atau driver ojek online meningkat secara signifikan. Guncangan ekonomi akibat pandemi corona

Penelitian ini dilakukan pada ojol di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada tahun 2021 – 2022.