Google akan mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan yang tergabung dalam aplikasi pemetaan, Waze. Penghentian ini terjadi setelah Google menggabungkan sistem periklanan Waze dengan teknologi Google Ads.
Berita PHK pertama kali dilaporkan oleh CNBC International, yang mengutip email dari Chris Phillips, kepala Google Geo. Dia mengatakan Google akan memberi tahu pengiklan dan mitra tentang langkah tersebut pada Rabu (28/6).
“Untuk menciptakan pengalaman jangka panjang yang lebih baik dan lancar bagi pengiklan Waze, kami telah mulai mentransisikan sistem periklanan Waze kami yang ada ke teknologi Google Ads,” kata Google.
Selain itu, Google mengatakan, “sebagai bagian dari pembaruan ini, kami telah mengurangi peran yang berfokus pada monetisasi Iklan Waze.”
Google pada bulan Desember mengatakan akan menggabungkan tim Waze dan Google Maps dan menjadikan mereka bagian dari divisi Google Geo. Google Geo adalah produk pemetaan dunia nyata yang mencakup Google Maps, Google Earth, dan Street View.
Sementara itu, Google mengakuisisi Waze pada 2013 dengan harga sekitar US$1,3 miliar.
Pada bulan Januari, induk Google, Alphabet, mengumumkan rencana untuk memangkas 12.000 pekerjaan atau sekitar 6% dari tenaga kerja globalnya pada Januari 2023.
Rencana ini tengah dicermati karena pendapatan Alphabet Inc hingga 2022 akan meningkat 10% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$ 283 miliar atau sekitar Rp 4.415 triliun. Sehubungan dengan PHK, ratusan pekerja Google melakukan pemogokan di kantor perusahaan di London.
Kesenjangan gaji antara tingkat CEO dan pekerja menjadi perhatian. CNN melaporkan bahwa gaji eksekutif puncak telah melonjak 1460% sejak 1978 menurut sebuah studi oleh Institut Kebijakan Ekonomi, dan lebih dari 80% gaji mereka biasanya terkait dengan saham.