Modal ventura asal Singapura, Northstar Group, mengumumkan penutupan penggalangan dana tahap pertama dari Northstar Ventures I, LP (NSV I) dengan modal US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Sedangkan target pendanaan NSV I ditetapkan US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.
Co-founder dan Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo mengatakan keberhasilan pendanaan dari modal ventura pertama perusahaan sekali lagi membuktikan kepercayaan besar pada kekuatan dan kemampuan perusahaan.
“Kami siap mendukung lebih banyak pengusaha di Asia Tenggara untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, baik melalui pembiayaan maupun keahlian kami,” ujarnya dalam rilis, Kamis (5/1).
Dengan minat yang signifikan dari investor lama dan baru, perusahaan yakin NSV I akan mencapai penutupan penggalangan dana tahap kedua pada kuartal pertama 2023 dengan perkiraan US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Sementara itu, penggalangan dana penutup tahap ketiga diyakini sebagai tahap terakhir pendanaan. Itu akan dilakukan pada pertengahan 2023, dengan perkiraan US $ 150 juta atau lebih.
NSV I akan fokus berinvestasi di perusahaan tahap awal. Terutama yang berkantor pusat atau sebagian besar operasinya di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Fokus utama pembiayaan korporasi akan diarahkan pada:
perangkat lunak teknologi keuangan internet konsumen (fintech) untuk bisnis,
Northstar Group percaya bahwa setiap sektor akan terus berkembang pesat sejalan dengan proyeksi pertumbuhan jangka panjang di Asia Tenggara.
Portofolio investasi NSV I meliputi
Makmurtech Pte. Ltd. Bunker Technologies Pte. Ltd., Teknologi Pertumbuhan SEA Pte. Ltd. (“Flex”) Nusantara Electric Vehicles Holdings Pte. Ltd. (“Oleh karena itu”) Wahyoo Holdings SG Pte. Ltd. UTown Singapore Technology Pte. Ltd. (“Jagat”) 1BStories Pte. Ltd.
NSV I didukung oleh berbagai investor global, termasuk dana kekayaan negara, investor institusi, kantor keluarga, dan individu berpenghasilan tinggi (HNWI). Dengan suksesnya penutupan pertama NSV I, Northstar Group kini mengelola komitmen modal gabungan sebesar US$2,6 miliar.