Samsung dan Apple telah menghentikan pengiriman smartphone ke Rusia. Hal ini membuat perangkat buatan China, Xiaomi menjadi raja di negara tersebut.
Sejumlah produsen gadget China mencatat peningkatan penjualan di pasar Rusia pada paruh pertama tahun ini. Penjualan Xiaomi, Realme, Tecno, dan Infinix meningkat lebih dari dua kali lipat secara tahunan (year-on-year/yoy).
Penjualan realme, misalnya, meningkat dari 498 ribu pada semester pertama 2021 menjadi 1,1 juta unit pada tahun ini.
Menurut data GS Group, Xiaomi menguasai 24,9% pangsa pasar di Rusia pada bulan Juni. Pabrikan China ini mengalahkan Samsung 24,6% dan Apple 22,7%.
Pangsa pasar Samsung di Rusia turun 15%. Sedangkan Apple turun 14%.
Bahkan, Samsung mendominasi pasar Rusia dengan pangsa 29% per Juli 2021. Disusul Apple dengan 21,9%. Sedangkan Xiaomi 19% dan Huawei 16%.
Kepala pusat analisis GS Group Alexander Surkov mengatakan produsen smartphone China lainnya seperti Realme dan Honor akan segera menyusul Apple dan Samsung. Merek-merek baru akan segera menyusul mereka, ujarnya seperti dikutip dari Gizchina, Senin (4/7).
Menurut analis, ponsel China akan menguasai 90% pasar Rusia. Posisi mereka akan semakin kuat ketika mereka mulai membangun ekosistemnya sendiri.
Penurunan pasar Samsung dan Apple terjadi setelah keduanya menarik diri dari pasar Rusia. Samsung mengumumkan tidak akan lagi mengirimkan ponsel, chip, dan produk elektronik lainnya ke Rusia sejak awal tahun ini.
“Prioritas kami adalah memastikan keselamatan seluruh karyawan kami dan keluarganya,” kata produsen smartphone asal Korea Selatan itu, dikutip Gizchina, pada Februari (5/2).
Apple pertama kali menghentikan pengiriman produk ke Rusia. Semua produk Apple di toko elektronik Rusia kehabisan stok.
Itu karena Apple tidak lagi mengoperasikan toko fisik di Rusia. “Kami mengambil tindakan sebagai tanggapan atas invasi. Kami untuk sementara menghentikan semua penjualan produk di Rusia,” kata Apple seperti dikutip dari CNBC International.