JD.ID menutup operasionalnya per 31 Maret. Kini, perusahaan rintisan penyedia ruang kerja bersama (co-working space) CoHive telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).
Putusan pailit CoHive tercantum dalam Putusan Pengadilan Niaga dalam Daftar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst. Keputusan ini tertanggal 25 Januari.
“Menyatakan Tergugat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU (PT Evi Southeast Asia) dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukum terhitung sejak tanggal keputusan ini diumumkan,” bunyi pengumuman tersebut sebagaimana dikutip dari pengumuman di Republika, Rabu (1/2) .
Kreditor dan pejabat pajak diminta menjadi saksi sidang pertama hari ini (1/2). Untuk sementara, invoice dapat diserahkan ke tim kuratorial hingga tanggal 9 Februari pukul 17.00 WIB.
Pengumuman kebangkrutan CoHive (Republik).
Sebelumnya, Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan CoHive PUKPS atau Penundaan Sementara Kewajiban Pembayaran Utang pada 2 September 2022. PKPU merupakan mekanisme penyelesaian utang untuk menghindari kepailitan.
Debitur dapat mengajukan rencana perdamaian dengan menawarkan untuk membayar sebagian atau seluruh utang kepada kreditur dalam jangka waktu yang ditentukan oleh pengadilan.
CoHive diberi waktu 45 hari sejak keputusan.
Katadata.co.id telah mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Managing Partner East Ventures dan Founding Chairman CoHive Willson Cuaca. Tapi tidak ada tanggapan.
East Ventures adalah salah satu investor CoHive. Startup co-working space ini mendapatkan pendanaan seri B sebesar US$13,5 juta atau sekitar Rp192,7 miliar pada Juni 2019. Investasi ini dipimpin oleh Stonebridge Ventures.
Saat itu, CoHive memiliki sekitar 9.000 anggota. Selain itu, memiliki lebih dari 31 lokasi dengan total luas 65.000 m2 di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Bali.
Berdasarkan situs resminya, CoHive saat ini baru memiliki sembilan lokasi coworking space per 21 Oktober 2022, yaitu:
Sahid Sudirman Residence, Jakarta PusatBella Terra, Jakarta UtaraVitsa Barat, Jakarta BaratCoHive 101, Jakarta SelatanMenara Cyber2, Jakarta SelatanMenara Mandiri, Jakarta SelatanCoHive Voza, SurabayaGraha Bukopin, SurabayaClapham, Medan
Co-working space sempat menjadi tren di Indonesia sebelum pandemi corona. Data Asosiasi Koperasi Indonesia menunjukkan jumlahnya melonjak dari 45 unit pada 2016 menjadi 200 unit pada Juni 2018.
JD.ID Ditutup
Awal tahun ini ditandai dengan runtuhnya dua perusahaan start-up yakni JD.ID dan CoHive. JD.ID mulai beroperasi pada 31 Maret dan berhenti menerima pesanan pada 15 Februari.
“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan mulai 15 Februari,” kata JD.ID seperti dikutip dari situs resminya, Senin (30/1).
JD.ID adalah perusahaan patungan (JV) JD.Com dengan firma ekuitas yang berbasis di Singapura, Provident Capital Partners, yang didirikan pada tahun 2015.
Daftar perusahaan startup yang tutup dan bangkrut di Indonesia
Sebelum JD.ID ditutup dan CoHive bangkrut, ada beberapa startup termasuk di bidang e-commerce yang menutup layanannya. Daftar startup yang bangkrut di Indonesia sejak awal pandemi corona, yaitu:
Fabelio furniture e-commerceE-commerce clothing or fashion SorabelSupplier bahan mentah untuk restoran StoqoPenyedia layanan akomodasi AiryRoomsPinjaman atau pinjaman online Fintech MoneyFriendsStartup coworking space CoHive
Sementara itu daftar awal ditutup layanan di Indonesia sejak pandemi corona, yaitu:
Penyedia layanan Video on Demand (VoD) Hooq Beres.id Penyedia layanan Gojek tutup GoFood dan GoLife Festival Startup pemasok sayuran dan bahan pokok Brambang Penyedia game online Mobile Premier League (MPL) Startup pemasok sayuran dan bahan pokok Sayurbox menutup toko dan bisnis outdoor secara online di dua lokasi Startup sayuran dan kebutuhan pokok Tanihub menutup layanan business to consumer (B2C) Aplikasi navigasi angkutan umum Trafi Blocknom Startup Crypto Startup sayuran dan kebutuhan pokok HappyFresh ditutup untuk sementara, tetapi dibuka kembali setelah menerima dana Traveloka menutup beberapa layanan Memulai perdagangan cepat atau belanja cepat Pisang Startup e-commerce Elevenia Startup e-commerce JD.ID