Investasi pada startup kesehatan sebesar US$ 25,9 miliar pada 2022 atau turun 57% dibanding 2021 atau year-over-year (yoy). Di Indonesia, setidaknya ada empat startup di sektor ini yang mendapat pendanaan tahun lalu.
Pendanaan untuk startup kesehatan mencapai US$ 3,4 miliar pada kuartal keempat 2022. “Ini terendah dalam lima tahun terakhir,” sebut laporan CB Insights, Rabu (25/1).
Dari sisi jumlah penawaran investasi juga turun 33% yoy.
Startup kesehatan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyumbang 68% dari total pada 2022. Nilainya US$ 17,7 miliar, turun 56% yoy.
Jumlah startup kesehatan AS yang mendapatkan pendanaan juga turun 26% yoy. Angka itu merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Startup AS yang menerima pendanaan segar paling banyak pada kuartal keempat tahun 2022 adalah DispatchHealth, Komodo Health, dan Neumora, yang menerima lebih dari US$100 juta.
Detail startup kesehatan global di tahun 2022, sebagai berikut:
1. Startup kesehatan yang menerapkan exit strategy turun 55% yoy menjadi 323, yaitu:
Merger dan akuisisi turun 50% yoy menjadi 305 atau IPO terendah dalam lima tahun turun 83% IPO melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC turun 78%
2. Kuartal keempat 2022 akan menjadi kuartal pertama tanpa lahirnya unicorn sehat sejak 2018. Unicorn adalah istilah untuk startup dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
3. Total 21 unicorn kesehatan lahir pada kuartal pertama – ketiga tahun 2022 atau terbanyak kedua dalam lima tahun terakhir
Di Indonesia, setidaknya ada empat startup kesehatan yang mendapat pendanaan tahun lalu, yaitu:
Startup kesehatan mental yang berbasis di Singapura dan Indonesia, Ami menutup putaran pendanaan awal sebesar US$3 juta atau Rp43 miliar, termasuk dari induk Facebook, Meta pada Mei 2022Diri Care mengumpulkan Rp63,8 miliar pada Agustus 2022. Investornya adalah East Ventures, Sequoia Capital India, Surge Asia Tenggara, Henry Hendrawan. Youvit menerima US$ 6 juta atau sekitar Rp 93,6 miliar pada Oktober 2022. Investornya adalah Unilever dan konglomerat dari India Wipro Consumer Care & Lighting. Fita menerima Rp 30 miliar dari Indico pada Desember 2022