Platform ojek online atau ojol Grab terancam diboikot oleh warganet, sebab, istri dari founder Grab, Anthony Tan, dianggap mendukung Israel. Grab Indonesia pun klarifikasi mengenai posisi perusahaan teknologi tersebut dalam konflik kedua negara itu.
Country Managing Director, Grab Indonesia Neneng Goenadi, mengatakan Grab tidak dapat berkomentar atas postingan pribadi siapapun termasuk Chloe Tong yang bukan karyawan Grab.
“Pendapat pribadinya tidak mewakili Grab,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (6/11).
Terkait konflik Palestina dan Israel, Neneng menyampaikan Grab tidak akan pernah mendukung tindakan apa pun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Ia menyatakan Grab tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia.
Oleh karena itu, “kami mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil,” ujar Neneng. “Harapan kami adalah terciptanya jalan menuju perdamaian.”
Lebih lanjut, Neneng mengatakan bahwa Grab Indonesia dan OVO mendonasikan dana kemanusiaan sebesar Rp 3,5 miliar untuk membantu korban konflik yang terdampak di Gaza (Palestina).
Bantuan tersebut akan disalurkan melalui platform crowdfunding dan CSR marketplace independen di Indonesia yaitu BenihBaik.com.
Istri founder Grab Anthony Tan, yakni Chloe Tan, mengunggah foto di akun Instagram miliknya @chloetong dengan caption yang menyatakan bahwa Israel adalah destinasi liburan favoritnya.
“Hatiku sangat sakit dan aku belum mengatakan apapun karena aku kehabisan kata. Aku merasa sangat mencintai Israel tahun ini,” kata Chloe Tan dalam unggahan tersebut.
“Aku menyimpannya untuk diriku sendiri, hanya melihat video dan berdoa, aku bertanya-tanya mengapa” tambahnya.
Akibat dari unggahan tersebut, warganet menilai bahwa Chloe Tong seorang yang pro terhadap Israel. Beberapa netizen pun meresponsnya dengan mendorong uninstall apps Grab tersebut.