Media sosial TikTok mengembangkan Pedoman Komunitas baru untuk menanggapi risiko yang muncul dan potensi bahaya, sekaligus menciptakan ruang digital yang aman bagi remaja.
Selain itu, TikTok juga memublikasikan Pedoman Komunitas dan tindakan yang diambil dengan mitra yang aman. Dikutip dari Antara, mitra yang dimaksud antara lain: Yayasan WAHID, Yayasan Sejiwa Amini (SEJIWA) dan Yayasan Pulih. Tujuannya, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Berikut lima cara TikTok meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna remaja:
1. Pembatasan dan Verifikasi Usia
Pembatasan usia penting untuk melindungi identitas mereka, serta melindungi penggunaan konten di dunia maya. Di Indonesia, TikTok memberlakukan batasan usia 14 tahun ke atas untuk bisa memiliki akun TikTok.
Selain itu, tim moderasi di TikTok akan memverifikasi apakah pengguna telah memasuki usia sebenarnya. Akun akan diblokir secara otomatis jika pengguna ditemukan di bawah usia minimum.
2. Tingkat Privasi dan Konten Akun
TikTok memperkenalkan Tingkat Konten yang memfilter konten yang tidak pantas untuk pengguna remaja, menggunakan pengaturan privasi terbatas secara default, dan menyimpan konten yang dibuat oleh pengguna remaja dari daftar konten FYP.
Selain itu, pengguna harus berusia 16 tahun atau lebih untuk menggunakan pesan langsung dan berusia 18 tahun atau lebih untuk menggunakan fitur LIVE, mengirim hadiah kepada kreator selama sesi LIVE, atau menggunakan fitur monetisasi.
3. Panduan Komunitas Terbaru
Seiring perkembangan perilaku pengguna, TikTok secara rutin memperbarui Pedoman Komunitasnya untuk membantu pembuat konten memahami peraturan dan standar yang berlaku untuk TikTok.
Pedoman Komunitas baru mulai berlaku 21 April 2023 dan memuat prinsip-prinsip yang lebih komprehensif untuk melindungi pengguna, terutama pengguna remaja berusia 14 tahun ke atas. Pembaruan ini mencakup penambahan kata ‘tribe’ sebagai upaya untuk melindungi pengguna dari ujaran dan perilaku kebencian dan virtual atau cyberbullying.
Pemutakhiran lainnya termasuk pengembangan peraturan tentang media sintetik, yaitu konten yang dimodifikasi oleh kecerdasan buatan atau teknologi AI. Selain itu, ini memberikan rincian lebih lanjut tentang kinerja TikTok dalam melindungi integritas sipil dan pemilu, termasuk pendekatan TikTok terhadap akun pemerintah, politisi, dan partai politik.
4. Fitur ‘Kontrol Orang Tua’
Orang tua dapat mengatur timeline remaja mereka, sehingga mereka juga memiliki waktu untuk interaksi sosial tatap muka di luar layar, olahraga, dan banyak istirahat. Lewat fitur Family Pairing yang diperbarui Maret lalu, TikTok melibatkan orang tua dan keluarga mendampingi remaja.
Pada fitur Family Pair, orang tua dan keluarga dapat menjaga keamanan anaknya melalui tiga fitur, yaitu: batas waktu layar harian khusus untuk menetapkan batas waktu yang dikoordinasikan dengan jadwal sekolah atau liburan remaja, dasbor waktu layar untuk memberikan ringkasan aktivitas total waktu yang telah digunakan untuk mengakses TikTok, dan mematikan notifikasi yang memungkinkan orang tua mengatur jadwal untuk membisukan notifikasi untuk anak remajanya.
5. Laporan Penegakan Hukum
TikTok mengumumkan laporan penegakan pedoman komunitas triwulanannya. Sepanjang tahun 2022, TikTok telah menghapus total 32.051.665 video yang tidak memenuhi syarat di Indonesia. Ini sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat terkait aturan di platform TikTok dan penegakannya.