Startup pengembangan customer relationship management (CRM) Looyal menargetkan transaksi US$ 100 juta (Rp 1,5 triliun) dan pendapatan US$ 300 ribu (Rp 4,5 miliar) tahun ini.
Looyal menyediakan modul untuk UKM. Selain itu, ia memiliki platform kasir atau penjualan, toko online otomatis, pembayaran digital, dan CRM online.
Startup ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dalam layanannya.
Co-Founder dan CEO Looyal Kevin Susanto Goly mencontohkan modul WhatsApp siaran otomatis berbasis AI. Hal ini untuk memudahkan UKM menjangkau lebih banyak pasar.
“Namun, penggunaan AI masih tahap satu,” ujar Kevin dalam acara Virtual Media Roundtable Startup Studio Indonesia Batch 6 ‘Menemukan Peluang Baru Industri SaaS 2023’, Rabu (31/5). “Masih semi manual atau membutuhkan tenaga manusia untuk melakukannya.”
Startup Looyal berencana untuk meluncurkan teknologi AI yang lebih canggih, yang dapat membantu pedagang menanggapi pesan pelanggan secara otomatis dan lebih cepat.
“Kami menerapkannya pada akhir kuartal ketiga. Itu akan langsung merespons AI,” katanya.
Startup Looyal memiliki lebih dari 2.000 mitra UMKM di seluruh Indonesia. Kevin mengatakan perseroan tidak fokus menambah jumlah mitra.
Looyal malah berfokus pada pencapaian pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Caranya adalah memastikan UKM mencapai target mereka setelah menggunakan layanan mereka.
Ia mengungkapkan mitra UMKM yang menggunakan platform super sales Looyal mengalami peningkatan pendapatan 30% hingga 50% per bulan.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi UKM, antara lain:
43% bisnis kecil tidak dapat bertahan lebih dari enam bulan, pasca-virus corona 78% konsumen mengubah kebiasaan belanja mereka menjadi lebih berorientasi online 90% UKM gagal menembus pasar digital sepenuhnya
Looyal merupakan salah satu alumni startup program intensif Startup Studio Indonesia (SSI) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo.
Startup Studio Indonesia merupakan program akselerator startup untuk meningkatkan peluang alumni mendapatkan pendanaan dari investor. Caranya dengan membantu peserta menemukan model produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau model Product-Market Fit (PMF).
Kementerian mengatakan, sekitar 30% – 40% peserta Startup Studio Indonesia di setiap angkatan berhasil membukukan pendanaan tahap awal setelah program selesai. Secara total, alumni mendapat investasi US$ 65,8 juta.
Looyal adalah salah satu startup yang menerima investasi pre-seed pada bulan Mei.