liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Investasi Startup Indonesia Anjlok 55%, Pertama Kali Disalip Thailand

Pendanaan untuk startup Indonesia turun 41% di setiap kuartal dan 55% setiap tahun di kuartal pertama. Pasalnya, investor saat ini dinilai lebih berhati-hati dalam berinvestasi.

Di tengah penurunan pendanaan, investor Indonesia mengungkap ciri-ciri startup yang menarik minat investor.

Menanggapi penurunan suntikan dana ke perusahaan start-up di Indonesia, Ketua Asosiasi Modal Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, fenomena tersebut wajar dan wajar. Karena setiap investasi memiliki siklusnya.

“Dengan koreksi pasar saat ini, kami sebagai investor juga lebih berhati-hati dalam melakukan investasi tentunya dengan standar yang lebih tinggi,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, Jumat (28/4).

Modal ventura kini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan yang tinggi, tetapi juga mempelajari rencana startup untuk mendapatkan rencana profit yang jelas. Dengan begitu, investor akan tahu apakah bisnis startup bisa bertahan lama atau tidak.

Di tengah penurunan pendanaan, Eddy mengungkapkan ciri-ciri startup yang menarik minat investor.

Berikut ciri-ciri startup yang menjadi perhatian investor, yaitu:

Sudah menghasilkan keuntungan, terutama yang dapat beroperasi secara efisien sebagai pembeda startup dari perusahaan tradisional. Dengan begitu, mereka bisa memperpanjang landasan pacu. Dalam konteks startup, landasan mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar, jika pendapatan dan pengeluaran konstan.Startup di sektor yang memiliki prospek besar untuk berkembang Pendiri yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luas tentang bisnis yang dijalankan. Karena menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah.

Lebih lanjut, Eddi mengungkapkan bahwa awal tahun 2023 terlihat adanya evolusi tren untuk startup B2B.

“Banyak data yang menunjukkan keyakinan tentang pertumbuhan nilai pasar B2B di Indonesia,” katanya. Terutama di sektor e-commerce yang dipengaruhi oleh meningkatnya tingkat belanja online.

Selain itu, sektor B2B dinilai mampu menghadirkan inovasi eksternal ke dalam ekosistem startup. Hal ini dikatakan membuat perusahaan lebih efisien.

Berdasarkan laporan SE Asia Deal Review: Q1 2023, pendanaan untuk startup di Asia Tenggara sebesar US$2,08 miliar selama Januari-Maret. Nilainya turun 25% qtq dan 52% yoy.

Rincian pendanaan untuk startup di setiap negara adalah sebagai berikut:

Singapura: 46% atau US$ 956,8 juta Thailand: 25,5% atau US$ 530,4 juta Indonesia: 20,8% atau US$ 432,64 juta, sekitar Rp 6,36 triliun (kurs Rp 14.711 per US$ pada 27 April) Vietnam: 4,6% atau US$ 95,68 juta Filipina: 2% atau US$ 41,6 juta Malaysia: 1,1% atau US$ 22,88 juta

Sementara itu, Partner Openspace Ventures Jessica Huang Pouleur mengatakan startup Indonesia mendapatkan pendanaan terbanyak di Asia Tenggara pada 2020 dan 2021.

“Sebagian besar investasi ini didorong oleh financial cross-funds, yang tertarik dengan cerita demografis makro Indonesia yang sangat menarik,” ujar Jessica Huang seperti dikutip dari DealStreetAsia, akhir pekan lalu (27/4).

“Tapi ‘turis’ sudah pergi,” tambah Pouleur. Sementara itu, “perusahaan dengan putaran pendanaan yang dinilai terlalu tinggi tidak tumbuh dari segi valuasi.”

Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures Jeffrey Joe mencatat bahwa telah terjadi koreksi pasar dalam hal valuasi sejak tahun lalu. “Koreksi ini masih perlu dilihat,” ujarnya.

Joe menambahkan bahwa lanskap investasi yang berubah adalah perkembangan yang disambut baik, karena akan meningkatkan keberlanjutan di antara para pemula.

Salah satu pendiri dan mitra pengelola firma modal ventura TNB Aura yang berfokus di Asia Tenggara, Charles Wong melihat penurunan nilai pendanaan ke dalam startup sebagai cerminan dari standar yang lebih tinggi di mata investor.

“Ada ‘transfer nilai’ yang tidak berkelanjutan selama bertahun-tahun dari satu pemangku kepentingan ke pemangku kepentingan lainnya, melalui diskon dan promosi berlebihan,” kata Charles Wong.

“Jika sebuah perusahaan tidak menghasilkan langkah perubahan dalam hal nilai ekosistem, maka mereka tidak memiliki hak untuk mengambil nilai apapun,” tambah Charles.