Startup perikanan Aruna dan eFishery mengatakan pendapatan mitra nelayan mereka telah meningkat 12 kali lipat.
Head of Product Aruna Walesa Danto mengatakan, pendapatan pasangan nelayan meningkat 3-12 kali lipat. Hal ini dinyatakan dalam laporan Center for Impact Investment and Practice.
Pasalnya, hasil laut nelayan dijual ke pasar global melalui digital fishing ecosystem perusahaan. “Nelayan mendapatkan akses untuk menjual hasil tangkapannya kepada pembeli yang lebih besar,” kata Walesa dalam acara Google Cloud Summit di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (8/6).
Selain itu, “kami membimbing nelayan untuk meningkatkan kualitas,” tambah Walesa.
Startup Aruna menggunakan standar dan pedoman untuk menilai tingkat tangkapan melalui aplikasi Aruna Heroes and Fishermen. Platform ini dibuat dan diberdayakan oleh Google Cloud.
Fungsi dari kedua aplikasi tersebut adalah:
Aruna Heroes: membantu nelayan melacak hasil tangkapan dan penjualan ikan, menawar harga terbaik, menerima pembayaran dengan cepat, memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi bahkan tanpa koneksi internet. Nelayan Aruna: dimana pengguna lain memberikan informasi kepada nelayan tentang metode penangkapan ikan yang berkelanjutan dan peraturan yang berlaku.
Pada tahun 2021, Aruna meluncurkan pelacak GPS untuk membantu nelayan menghindari penangkapan ikan ilegal dan meningkatkan keuntungan mereka melalui pelacakan penangkapan ikan.
Aruna juga memiliki aplikasi front-end dan sistem bisnis perusahaan menggunakan Google Kubernetes Engine (GKE). Dengan BigQuery, “kami dapat membantu nelayan membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana dan apa yang akan ditangkap, serta meningkatkan penangkapan ikan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Perikanan startup eFishery juga menyebutkan bahwa layanannya membantu nelayan meningkatkan pendapatan. Dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan bulanan rata-rata pembudidaya ikan dan petambak udang setelah bergabung dengan eFishery, diukur berdasarkan skala: Skala usaha kecil meningkat 1,7% (dari Rp 63,8 juta menjadi Rp 64,9 juta) Skala usaha menengah meningkat 24,7 % atau Rp 123,1 juta (dari Rp 499,3 juta menjadi IDR 622,4 juta) Peningkatan biomassa dari waktu ke waktu yang diukur dengan Average Daily Gain (ADG): ADG untuk ikan lele dengan pakan konvensional antara 1,27 hingga 1,93 Rata-rata ADG untuk pembudidaya ikan dengan pakan menggunakan eFishery eFeeder adalah 2,28. Ini berarti petani menghasilkan lebih efisien dan mempersingkat siklus budidaya Produk unggulan digital eFishery meningkatkan keuntungan petani di sektor akuakultur lebih dari 34,1% Menggunakan eFeeder membantu petani meningkatkan Rasio Konversi Pakan (FCR) menjadi 0,85 hingga 1,34, dengan rata-rata dari 1. ,09. Artinya, setiap tambahan 1 kg pakan ikan akan menghasilkan tambahan bobot ikan hingga 1,2 kg. Bobot panen rata-rata meningkat 29,3% untuk budidaya ikan dan 11,8% untuk budidaya udang setelah menggunakan eFeeder pada tahun 2021 dan 2022 eFeeders memberikan kontribusi peningkatan keuntungan lebih dari 15% pada tahun lalu Pengguna aplikasi eFisheryku memiliki pertumbuhan keuntungan tertinggi sebesar 45,6 % dibandingkan dengan produk lainnya. Hal ini karena eFisheryku menyediakan akses makanan dan menyediakan platform untuk penjualan ikan hasil panen yaitu warung ikan.Produk jasa Kabayan atau akses keuangan berkontribusi terhadap pertumbuhan laba lebih dari 40,7%.Pendapatan pelaku usaha meningkat. Rinciannya sebagai berikut: Segmen menengah dengan jumlah karyawan 20 – 100 orang meningkat lebih dari 88,7% Segmen besar (diatas 100 karyawan) meningkat lebih dari 21,5% Segmen kecil (5 – 20 karyawan) meningkat sebesar lebih dari 1,2% eFishery berkontribusi terhadap 41,5% peningkatan pendapatan individu di ekosistemnya, yang terdiri dari 29,3% petambak ikan (Rp 2,8 juta) dan 90,6% (Rp 25,9 juta) petambak udang per bulan.
Perikanan startup eFishery menarik lebih dari 70.000 petani di 280 kota/kabupaten di Indonesia.
Chief Executive Officer eFishery Gibran Huzaifah senang bahwa 76,5% petambak ikan dan petambak optimis mengembangkan bisnis dengan eFishery. “Melalui teknologi, kami berharap dapat melakukan hal-hal yang lebih baik bagi para petani di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, pada Maret (30/3).