AC Ventures Principal dan Head of ESG Lauren Blasco ditunjuk sebagai anggota ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Carbon Center of Excellence (CCoE).
ASEAN-BAC merupakan forum bagi para pelaku bisnis di seluruh negara anggota ASEAN. ASEAN-BAC diluncurkan pada April 2003.
Organisasi tersebut bertujuan untuk memberikan umpan balik dan panduan dari sektor swasta untuk mempromosikan upaya integrasi ekonomi ASEAN. Oleh karena itu, kegiatan mereka berfokus pada fasilitasi kerjasama bisnis dan kebijakan antar negara anggota.
Sementara CCoE ASEAN bertujuan untuk mempromosikan pemahaman tentang pasar karbon bagi para pemimpin bisnis, pelaku pasar, dan regulator. Pusat ini akan meluncurkan ASEAN Alliance on Scaling Carbon Markets (AASCM) yang akan mendorong pertumbuhan pasar karbon sukarela dan pasar kepatuhan di wilayah tersebut.
Menurut Lauren Blasco, Kepala ESG AC Ventures, penunjukan ini merupakan kesempatan unik untuk membentuk dan memandu masa depan pasar karbon sukarela dan patuh di Indonesia dan di seluruh ASEAN.
“Saya percaya pasar karbon adalah alat yang sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi semua orang,” kata Lauren Blasco dalam siaran persnya, Selasa (11/7).
Lauren juga mengungkapkan antusiasmenya untuk bekerja sama dengan mitra lokal, regional, dan internasional dalam menciptakan solusi pasar karbon yang efektif dan adil yang dapat memicu perubahan dan mendorong kemajuan nyata.
“Bersama-sama, saya yakin kita dapat memberikan dampak positif yang besar bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat kita,” kata Lauren.
ASEAN atau secara resmi dikenal sebagai Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara, adalah aliansi politik dan ekonomi yang terdiri dari sepuluh negara anggota di Asia Tenggara. Federasi ini memiliki luas total 4,5 juta kilometer persegi dan diperkirakan berpenduduk sekitar 668 juta jiwa atau sekitar 8,5% dari total populasi dunia.
Indonesia menjabat sebagai ketua ASEAN. ASEAN CCoE berencana untuk mengimplementasikan beberapa inisiatif, termasuk Carbon Knowledge Hub.
Pusat tersebut akan menjadi tempat penyimpanan sumber daya yang dirancang khusus untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang benar kepada para pelaku utama, seperti penjual kredit dan investor, dalam menangani pasar karbon.
Selain itu, CCoE akan meluncurkan Pusat Berbagi Praktik yang akan menyelenggarakan sesi pertukaran pengetahuan dan peningkatan kapasitas untuk membantu bisnis memahami dan merumuskan strategi yang terkait dengan pasar karbon.
Selanjutnya, ACSCM akan mengambil peran sentral dalam kemitraan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan pasar karbon.
Lauren berkomitmen untuk melayani selama lima tahun sebagai penasihat resmi bagi pemangku kepentingan publik dan swasta di seluruh ASEAN tentang cara membangun, meluncurkan, dan mengembangkan pasar karbon.
ASEAN Clean Zero Hub Legacy Leader dan Carbon Center of Excellence Dharsono Hartono mengatakan ASEAN-BAC Carbon Center of Excellence adalah tonggak inovasi dan aksi melawan perubahan iklim.
“Misi kami adalah untuk mendorong ekonomi ASEAN menuju emisi nol bersih, membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik,” katanya.
Dia mengatakan kehadiran Lauren sebagai pakar manajemen karbon dapat mendorong misi lebih jauh. Hal ini karena pengetahuan dan komitmen akan mempercepat langkah menuju lanskap bisnis netral karbon di ASEAN.
Mewakili AC Ventures, Boston Consulting Group dan The Upright Project di Finlandia, Lauren baru-baru ini menetapkan standar ESG yang terukur untuk sektor teknologi di Indonesia. Caranya melalui laporan dampak yang paling mendalam dan berbasis data.
Selain itu, Lauren duduk di dewan startup pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, Waste4Change.
Selanjutnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) baru-baru ini memilih Lauren untuk bergabung dengan gugus tugas ESG yang baru dibentuk. Tim tersebut merupakan kelompok elit pemangku kepentingan di Indonesia yang dibentuk dan diluncurkan di luar pertemuan B20 di Bali pada November 2022.
Grup tersebut terdiri dari tokoh perusahaan terkemuka dan pemimpin bisnis yang telah diminta untuk merancang dan mengusulkan rencana aksi khusus sektor yang akan menetapkan aturan untuk standar dan kepatuhan LST di seluruh negeri.
Sebagai informasi, Lauren memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun sebagai praktisi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak di sektor swasta, publik, dan pendidikan. Beliau pernah menjabat berbagai posisi, antara lain Director of Sustainability di Potato Head Group dan Executive Director di Clean the World, Dosen Tamu di National University of Singapore.
Posisi yang dipegang juga sebagai Adjunct Professor di University of Hong Kong, konsultan utama dalam proyek dengan National Environment Agency di Singapura, dan peserta think tank/Inkubator di P3 Asia hub, Incubation Network, Second Muse, Responsible Business Forum. Selain itu, Lauren sering menjadi pembicara di berbagai panel ESG di Asia Pasifik.