Indonesia membutuhkan sembilan juta pekerja informasi dan teknologi (TI) pada 2025 – 2030, menurut data Bank Dunia. Namun, hanya 16% lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer atau pengembang perangkat lunak alias software.
Hal ini menunjukkan kesenjangan antara kebutuhan industri teknologi dan kapasitas tenaga kerja di pasar.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hanya 20% dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Untuk memenuhi kebutuhan 500.000 talenta digital setiap tahunnya, Kominfo senantiasa memberikan pelatihan untuk level entry-level, intermediate, dan spesialis.
Sementara itu, pengkodean startup bootcamp Hacktiv8 melihat data sebagai peluang. Startup ini menyediakan pelatihan di dalam kampus yang dapat dibayar setelah mahasiswa bekerja.
Coding adalah aktivitas yang dilakukan programmer untuk berkomunikasi dengan komputer. Seorang programmer menulis kode seperti membuat serangkaian instruksi untuk dijalankan oleh komputer.
Peserta pelatihan Hactiv8 dapat memilih satu dari tiga bootcamp intensif, yaitu:
Pemasaran Kinerja Ilmu Data JavaScript
Sedangkan peserta program paruh waktu dapat memilih:
Pengantar Layanan Web Python dengan Golang React & React Native Basic
Kemudian Income Share Agreement System (ISA) atau Skema Bagi Hasil yang diterapkan oleh Hactiv8 artinya mahasiswa dapat belajar terlebih dahulu dengan membayar deposit. Kemudian mulailah melakukan pembayaran kembali melalui bagi hasil 20% dengan Hacktiv8 yang diaktifkan setelah siswa lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Hacktiv8 telah mendistribusikan sekitar Rp 40 miliar di ISA kepada lebih dari 840 siswa. Lulusan rata-rata dapat menyelesaikan pembayaran dalam 30 bulan.
Dalam laporan Hactiv8 berjudul ‘Laporan Hasil dan Dampak 2022’, startup ini telah menyelesaikan sekitar 1.700 lulusan bootcamp penuh waktu selama 2016 – 2022.
Sebanyak 93% dari mereka berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang IT kurang dari tiga bulan setelah lulus, dan mencatat kenaikan gaji rata-rata 84% dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.
Lulusan Hacktiv8 memperoleh gaji tahunan sebesar Rp 130 juta, atau 40% lebih tinggi dari standar rata-rata industri.
“Kami bertujuan untuk menciptakan lebih dari 2.600 lapangan kerja, meluluskan 2.700 lulusan bootcamp penuh waktu, dan meningkatkan Hiring Partners menjadi 1.000 mitra,” kata Co-Founder dan CEO Hacktiv8 Ronald Ishak dalam siaran pers, Selasa (11/4).