Harga saham investor Grab, SoftBank, jatuh setelah Silicon Valley Bank atau SVB kolaps. Investor dikatakan semakin khawatir dengan Vision Fund SoftBank.
Tetapi SoftBank mengatakan perusahaan itu sebagian besar tidak terpengaruh oleh keruntuhan Silicon Valley Bank.
Meskipun demikian, beberapa analis menyoroti kinerja anak perusahaan SoftBank, SoftBank Vision Funds.
“Persyaratan pendanaan awal menjadi lebih sulit dan peluang untuk penawaran umum perdana (IPO) menyusut bahkan sebelum kegagalan Silicon Valley Bank,” kata Chief Executive Officer Commons Asset Management Inc Tetsuro Ii seperti dikutip Japan Times, Senin (13/13). 3). “Satu hal adalah hal-hal tertentu akan menjadi lebih buruk.”
SoftBank mungkin harus menurunkan valuasi startup yang disuntikkannya, alias portofolio.
Sementara itu, perusahaan membukukan rugi bersih kumulatif sekitar US$22 miliar selama empat kuartal terakhir di tengah penurunan valuasi portofolionya, termasuk WeWork.
Jatuhnya SoftBank meningkatkan ekspektasi pembelian kembali saham di antara beberapa pengamat. Pakar strategi di Penasihat Asimetris Amir Anvarzadeh mengatakan saham tersebut mendekati ¥4.800.
“Ketua dan CEO SoftBank Masayoshi Son mungkin akan menekan tombol panik dan membuka lebih banyak pembelian kembali,” kata Amir.
Saham diperdagangkan dengan diskon hingga 38% dari nilai aset bersih. “Son bisa membeli kembali jika sudah meningkat menjadi 50%,” kata analis CLSA Securities Japan Oliver Matthew dalam laporannya, Selasa (14/3).
Sementara itu, analis BI Marvin Lo dan Chris Muckensturm mengatakan keruntuhan Silicon Valley Bank dapat memicu keyakinan bahwa SoftBank mengumpulkan uang dengan menjual saham Alibaba.
“Sebab, memposisikan diri untuk mendukung banyak startup dari efek limpahan apa pun,” tulis keduanya dalam sebuah catatan. “Langkah seperti itu kemungkinan akan melemahkan prospek pembelian kembali saham.”