liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Samsung Dikabarkan Tetap Pakai Google, Batal Beralih ke Bing

Pabrikan smartphone asal Korea Selatan Samsung dikabarkan masih tetap menjadikan Google sebagai layanan mesin pencari default di smartphone-nya.

Dikutip dari Wall Street Journal, Samsung telah membatalkan layanan pencarian di lini smartphone miliknya menggunakan Microsoft Bing.

Sebelumnya pada April 2023, Samsung mempertimbangkan untuk mengubah aplikasi browser default di perangkatnya menjadi Microsoft Bing, alih-alih selalu menggunakan Google sebagai pengaturan default selama 12 tahun terakhir.

Dikutip dari Techspot, pertimbangan mengubah mesin pencari tersebut didasarkan pada penambahan artificial intelligence (AI) Microsoft pada mesin pencarinya. Ini dianggap menarik bagi produsen perangkat.

Microsoft diperkirakan akan terjun ke revolusi AI generatif dengan cepat. Pada bulan Februari, perusahaan mengumumkan iterasi baru dari mesin pencari Bing yang ditenagai oleh versi AI yang sama di belakang ChatGPT. Teknologi ini memperkenalkan kemampuan untuk mengajukan pertanyaan chatbot dan sidebar bertenaga AI untuk menghasilkan teks, gambar, dan lainnya.

Setelah sebulan, Samsung berhenti meninjau rencana tersebut dan kemungkinan akan tetap menggunakan layanan yang disediakan Google.

Keputusan Samsung untuk tetap tinggal tampaknya diambil karena penggantian mesin pencari tidak akan menyebabkan banyak perubahan bagi pengguna, mengingat sebagian besar pengguna ponsel jarang menggunakan browser internal. Selain itu, Google juga mengejar kemajuan layanannya di bidang AI, dengan mengembangkan Bards dengan kemampuan yang mumpuni.

Saat ini, Google masih menjadi mesin pencari paling populer di seluruh dunia dengan margin yang besar. Statcounter menempatkan pangsa pasarnya di 93%, dibandingkan dengan tempat kedua Bing dengan persentase di bawah 3%.

Seperti ditulis New York Times, kontrak Samsung dengan Google bernilai sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun per tahun. Apple bahkan memiliki kontrak serupa dengan Google senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun yang akan diperpanjang tahun ini.

Kontrak saat ini sedang dalam negosiasi dan Samsung masih dapat menggunakan Google. Ancaman beralih ke Bing dapat digunakan untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik.