Spotify mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6% tenaga kerja globalnya, yaitu sekitar 600 orang. Perusahaan mengambil langkah merumahkan karyawan karena kesulitan memperoleh pendapatan dari iklan.
CEO Spotify Daniel Ek mencatat pentingnya langkah efisiensi untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan. “Meskipun kami telah membuat kemajuan besar dalam peningkatan kecepatan dalam beberapa tahun terakhir, kami tidak terlalu fokus pada peningkatan efisiensi,” ujar EK dikutip dari situs resmi Spotify, Senin (23/1).
Spotify memiliki total tenaga kerja sekitar 9.800 orang, sehingga PHK 6% berdampak pada sekitar 600 karyawan. Sedangkan berdasarkan data LinkedIn, perusahaan mempekerjakan 5.400 orang di AS dan 1.900 di Swedia.
Spotify serta beberapa perusahaan teknologi lainnya mengalami kesulitan menghasilkan pendapatan. “Itu karena kenaikan suku bunga yang cepat dan dampak perang Rusia-Ukraina yang membebani perekonomian,” kata Spotify.
Dikutip dari CNBC International, saham Spotify naik lebih dari 3% karena perusahaan mengumumkan langkah efisiensi. Spotify, yang berbasis di Swedia dan terdaftar di New York Stock Exchange, mengumumkan PHK tersebut dalam sebuah memo internal.
“Seperti kebanyakan pemimpin, saya berharap dapat mengatasi tantangan pandemi dan percaya bahwa bisnis global kami yang luas dan risiko dampak perlambatan iklan yang lebih rendah akan melindungi kami,” kata Ek.
Lebih lanjut, dia mengatakan terlalu ambisius untuk berinvestasi sebelum pertumbuhan pendapatan perusahaan. “Saya bertanggung jawab penuh atas gerakan yang membawa kita ke sini hari ini,” katanya.
Spotify akan memberikan pesangon sekitar 35 juta euro hingga 45 juta euro (Rp 568 miliar – Rp 730 miliar). Berikut beberapa hak karyawan yang diberhentikan:
Pesangon: rata-rata karyawan menerima sekitar 5 bulan pesangon. PTO: perusahaan akan membayar atau mengembalikan jumlah liburan yang tidak terpakai. Perawatan Medis: perusahaan menanggung perawatan kesehatan selama masa PHK mereka. Dukungan keimigrasian untuk pekerja yang status keimigrasiannya terkait dengan pekerjaan mereka Dukungan Karir: semua pekerja akan memenuhi syarat untuk layanan penempatan selama dua bulan.
Kepala konten Spotify, Dawn Ostroff, juga keluar dari perusahaan. Ostroff, mantan presiden Conde Nast Entertainment, bergabung dengan Spotify pada tahun 2018 untuk membantu perusahaan mengembangkan bisnis periklanan dan podcastingnya.
Ostroff pernah membuat kesepakatan dengan Michelle Obama untuk menampilkan mantan presiden AS dan ibu negara di podcast eksklusif untuk Spotify.
Dia juga memimpin kesepakatan untuk memperoleh hak eksklusif atas acara Joe Rogan dan bertanggung jawab untuk menegosiasikan kesepakatan podcasting eksklusif dengan Kim Kardashian, Pangeran Harry, dan Meghan Markle.