Startup asal Bandung, Evermos, mendapatkan pendanaan seri C US$ 39 juta atau sekitar Rp 585 miliar. Investasi ini dipimpin oleh lembaga keuangan di bawah Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC).
Investor sebelumnya atau investor lama, yaitu Jungle Ventures, Shunwei Capital, UOB Venture Management, dan Telkomsel Mitra Inovasi berpartisipasi dalam putaran pembiayaan tersebut.
Selain itu, telah bergabung mitra investor baru yaitu SWC Global, Endeavour Catalyst, dan Uni-President Asset Holdings.
Startup Evermos yang didirikan pada November 2018 fokus menyasar UKM. Mereka menyatakan hanya sekitar 0,5% UKM yang berkembang. Salah satu alasannya, karena tantangan logistik.
Dengan lebih dari 17 ribu pulau yang terbentang sepanjang 5.100 kilometer dari barat ke timur, geografi pasar Indonesia yang unik membuat ekspansi negara menjadi mahal dan memakan waktu, terutama di kota-kota kelas bawah.
“Oleh karena itu, kami akan terus memanfaatkan inovasi untuk menghubungkan brand lokal dengan pelanggan di kota-kota kecil secara lebih efisien,” ujar Co-Founder dan CEO Evermos Ghufron Mustaqim dalam siaran pers, Sabtu (27/5).
Startup Evermos memungkinkan pemilik brand atau merek untuk mengakses 500 kota dengan 160 ribu reseller yang dapat beroperasi. Evermos mencatatkan peningkatan gross merchandise value (GMV) 17 kali lipat selama 2020 – 2022.
Evermos berencana menggunakan dana baru kali ini untuk:
Memperkuat jaringan reseller. Hal itu bisa dilakukan dengan memperdalam penetrasi di Jawa dan melebarkan sayap ke Sumatera. Perluas layanan di seluruh rantai nilai ritel untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan Pimpin upaya pengembangan keterampilan bagi pengecer untuk memperluas basis pelanggan mereka melalui iklan digital di luar jaringan pribadi. Tercatat peningkatan penjualan hingga 18 kali lipat bagi reseller yang menggunakan alat digital dibandingkan yang hanya mengandalkan jaringan pribadi. Mendukung pengembangan berbagai alat dan solusi berbasis artificial intelligence (AI) untuk membantu reseller lebih memahami konsumen melalui Customer relationship Management.
Acting Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Randall Riopelle mengatakan, mendukung platform perdagangan sosial seperti Evermos dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi dalam membuka akses ke pasar, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan bagi jutaan UKM dan pengusaha.
“Investasi kami di Evermos tidak hanya akan mendorong kemakmuran bersama dan inklusi keuangan dan digital, tetapi juga berkontribusi secara signifikan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat,” kata Riopelle.
Managing Partner di Jungle Ventures Yash Sankrityayan menambahkan bahwa perusahaan mendukung Evermos untuk ketiga kalinya sejak memimpin putaran pendanaan Seri A pada 2019.
“Sejak saat itu, Evermos telah membangun jaringan distribusi terbesar untuk produk konsumen pilihan di seluruh Indonesia sekaligus memberikan pendapatan rumah tangga yang signifikan bagi ratusan ribu masyarakat Indonesia di kota-kota tingkat 2 dan 3,” kata Yash.
Wakil Presiden SWC Global Wendi Xiang mengatakan perusahaan fokus pada pertumbuhan startup Asia di berbagai sektor seperti Mobile Internet, Embedded Technology dan Consumer Internet of Things (IoT).
“Kami melihat Evermos mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan dengan landasan bisnis yang kuat, yang telah memberikan dampak sosial yang positif bagi para reseller di kota-kota kecil dan pedesaan di Indonesia,” kata Wendi.
Sementara itu, CEO Telkomsel Mitra Innovations Mia Melinda menambahkan, Evermos memelopori rangkaian layanan yang memberdayakan individu dari kelompok rentan. “Evermos terbukti berdampak pada perekonomian Indonesia,” ujarnya.