Startup Indonesia mendapatkan pendanaan sebesar US$ 378 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun selama Semester I. Startup Perikanan eFishery menjadi satu-satunya unicorn di Asia Tenggara selama periode ini, menurut Tracxn Technologies Ltd.
Nilai pendanaan startup Indonesia jauh di bawah Singapura US$ 1,2 miliar. Meski begitu, masih lebih tinggi dari Malaysia yang mencapai US$ 202 juta.
“Hanya satu startup, eFishery, yang masuk ke klub unicorn pada paruh pertama 2023, dibandingkan dengan enam unicorn baru pada paruh pertama 2022,” sebut laporan Tracxn dikutip dari TechNode, Kamis (20/7).
Selain itu, ada 29 kickoff selama Babak Pertama. Ini turun dari periode yang sama tahun lalu 43.
Lalu, ada lima perusahaan rintisan di Asia Tenggara yang mencatatkan penawaran umum perdana (IPO) selama Januari-Juni.
Tracxn Research mencatat total pendanaan untuk startup Asia Tenggara turun 71% dari US$8 miliar pada Semester I 2022 menjadi US$2,3 miliar pada semester pertama tahun ini. Dengan rincian sebagai berikut:
Kuartal I US$ 1,15 miliar, Kuartal II US$ 1,17 miliar
Tracxn mengatakan dalam laporan berjudul ‘SEA Tech Semi-Annual Funding’, penurunan investasi terbesar adalah tahap akhir pendanaan, 54% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Ada enam kategori seri pembiayaan di atas US$ 100 juta pada Semester I. Artinya, volumenya menurun dibanding Januari-Juni 2022 yang mencapai 18 putaran.
Tren penurunan pendanaan untuk startup Asia Tenggara terjadi sejak tahun lalu. Dengan rincian sebagai berikut:
Pendanaan meningkat ke level tertinggi di 2021 Menurun 39% yoy di 2022 Menurun 71% yoy selama Semester 1 2023
Beberapa alasan utama penurunan tren pendanaan untuk startup Asia Tenggara adalah:
Kenaikan suku bunga acuan. Lingkungan ekonomi makro
Teknologi keuangan atau startup fintech telah mengumpulkan total US $ 926 juta selama Januari – Juni. Sektor ini menyumbang hampir 40% dari dana yang dihimpun oleh ekosistem startup Asia Tenggara selama Semester I.
Namun, pendanaan untuk startup fintech turun setiap tahun. Sedangkan subsektor asuransi atau insurtech mencatatkan peningkatan investasi dari US$ 98,7 juta pada semester I tahun lalu menjadi US$ 262 juta.
Selain itu, pendanaan untuk startup otomotif atau autotech meningkat dari US$ 23,6 juta menjadi US$ 317 juta.
Sedangkan menurut data Crunchbase, pendanaan untuk startup Asia turun 50% yoy dari US$73 miliar menjadi US$36,3 miliar. Jumlah transaksi juga turun 40% dari 5.402 deal menjadi hanya 3.237. Dengan rincian sebagai berikut:
Kuartal pertama: Volume investasi turun 7% Kuartal kedua: Nilai investasi turun 44% dari US$ 32,8 miliar menjadi US$ 18,5 miliar. Volume juga turun 38% dari 2.508 menjadi 1.564.
Penurunan tertinggi terjadi pada triwulan II atau April-Juni yang merupakan tahap akhir pembiayaan. Dengan rincian sebagai berikut:
Nilai turun 45% dari US$ 18,4 miliar menjadi US$ 10,2 miliar Volume turun 41% dari 246 menjadi 144