Startup kuliner asal Singapura Flash Coffee mendapatkan pendanaan seri B sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 737,4 miliar. Startup ini berencana memperluas pasarnya di Indonesia, salah satunya Surabaya.
Pembiayaan untuk startup Flash Coffee dipimpin oleh White Star Capital. Investor lain yang berpartisipasi adalah Citadel International Holdings, Vulpes Ventures, Conny & Co., Delivery Hero, Geschwister Oetker, Al-Dhow, OurCrowd, dan DX Ventures.
Startup Flash Coffee akan menggunakan dana baru tersebut untuk mempercepat misi perusahaan mencapai profitabilitas di tingkat grup. Selain itu, memperluas pasar di Singapura, Indonesia, Thailand, Hongkong dan Korea Selatan.
Perusahaan berencana untuk menggandakan teknologi dan inovasi produk. Juga, tingkatkan penjualan toko.
Startup kuliner ini baru pertama kali berekspansi ke Bandung. Flash Coffee membuka 11 cabang di Paris Van Java. Mereka akan ekspansi ke Surabaya pada bulan Juli.
Pendiri dan CEO Flash Coffee David Brunier mengatakan bahwa 100% dari 92 gerai di Indonesia menguntungkan. “Kami menemukan market match produk yang kuat di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis malam (11/5).
“Kami ingin memperluas kehadiran Flash Coffee ke kota-kota lain di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah David.
“Kami berterima kasih atas dukungan berkelanjutan dari para pemegang saham kami dalam putaran pendanaan ini,” kata Pendiri & CEO Flash Coffee, David Brunier.
Flash Coffee akan fokus menawarkan produk yang diminati konsumen dimanapun mereka berada. “Ini dimaksudkan untuk mengikuti lintasan lanjutan kami dalam peningkatan lini atas dan profitabilitas,” katanya.
General Partner di White Star Capital Joe Wei mengatakan, Kopi Flash menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dalam waktu singkat. Startup kuliner ini juga dianggap memiliki posisi yang baik untuk menjadi rantai kopi terkemuka di Asia Pasifik.
“Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Flash Coffee untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan menuju profitabilitas,” kata Joe Wei.
Flash Coffee didirikan pada tahun 2020. Startup ini hadir di lebih dari 200 toko di Singapura, Indonesia, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Startup ini membukukan pertumbuhan pendapatan 23 kali lipat pada 2021 dan empat kali lipat pada tahun lalu.
Namun, Flash Coffee dikabarkan telah mem-PHK sejumlah karyawannya pada November 2022.