Startup jual beli mobil bekas Cars24 dikabarkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Jika benar, maka akan menambah daftar startup yang tutup di Tanah Air.
Katadata.co.id membenarkan kabar penutupan perusahaan rintisan Cars24 di Indonesia melalui media sosial. Namun, tim manajemen menyatakan bahwa perusahaan tidak menutup operasi.
Namun, “hanya ada sedikit pengurangan karyawan,” kata tim administrasi Cars24 kepada Katadata.co.id, Kamis malam (4/5).
Situs web Cars24 juga dapat digunakan. Ini berbeda dari awal shutdown DishServe dan situs web tidak lagi dapat diakses.
Sementara itu, INC42 melaporkan Cars24 merugi US$248,09 juta untuk tahun keuangan 2021-2022 (setahun penuh 2022). Kerugian ini meningkat dari setahun penuh 2021 sebesar US$26,83 juta, dalam laporan keuangan perusahaan induk Global Car Group Ltd di Singapura.
Laporan keuangan Cars24 mencakup operasi di India, Australia, UEA, Thailand, Turki, Arab Saudi, dan india.
Kerugian di pasar mobil bekas melonjak karena biaya naik lebih dari pendapatan. Rincian pendapatan Cars24 menurut laporan INC24 adalah:
Pendapatan keseluruhan meningkat 2,2 kali lipat menjadi US$ 803,63 juta pada tahun 2022 Laba usaha meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 799,06 juta
Cars24 didirikan pada tahun 2015 oleh Vikram Chopra, Gajendra Jangid, Ruchit Agarwal dan Mehul Agrawal. Startup ini menawarkan layanan platform untuk jual beli mobil bekas, seperti OLX, Quikr, Carsome dan lainnya.