Startup marketplace pemasaran digital, Social Bread, resmi diluncurkan. Peluncuran startup milik Youtuber Edho Zell ini bertepatan dengan pengumuman perolehan pendanaan awal sebesar US$ 400 ribu atau sekitar Rp 6 miliar yang dipimpin oleh East Ventures dan Living Lab Ventures.
Didirikan pada tahun 2020, Social Bread adalah pasar pemasaran digital yang memungkinkan Usaha Kecil Menengah dan pembuat konten untuk mengembangkan bisnis mereka di media sosial. Startup ini bertujuan untuk mendukung pemilik bisnis, khususnya Usaha Kecil dan Menengah atau UKM.
Co-Founder dan CEO Social Bread, Edho Zell, mengatakan dana baru tersebut akan digunakan untuk mengembangkan berbagai platform teknologi guna memberdayakan ekosistem pedagang. Dia mengatakan perusahaan percaya bahwa Roti Sosial adalah game changer dalam menyamakan UKM dengan pelaku usaha lainnya.
“Kami percaya terutama dalam menggunakan media sosial untuk menjangkau pelanggan,” ujarnya dalam keterangan media, Selasa (28/3).
“Dengan pengalaman tim yang luas di industri digital, kami menyediakan solusi end-to-end bagi pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif,” tambahnya.
Fitur belanja langsung
Social Bread Startup juga meluncurkan fitur baru bernama “Live Shopping”. Fitur ini untuk memenuhi kebutuhan pebisnis dan menghubungkan live streaming untuk mengelola live shopping mereka.
Edho mengatakan perseroan membangun pengalaman belanja langsung yang berbeda yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendorong penjualan merchant. Targetkan sekitar 10 kali dalam satu tahun.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan investor. Edho percaya bahwa pendanaan awal ini merupakan bukti kuat misi perusahaan dalam membawa kemajuan dan dampak nyata bagi pemilik bisnis dan pembuat konten.
Komisaris Roti Sosial, Herman Widjaja mengatakan, tim Roti Sosial selalu memacu diri untuk memberdayakan UKM agar bisa lebih maju lagi. Caranya dengan memaksimalkan kehadiran digital marketing dan media sosial Anda.
Ia mengatakan UKM telah menjadi basis pertumbuhan bagi setiap negara maju. Menurutnya, UKM perlu diberdayakan untuk mencapai “Indonesia Emas 2045”.
“Kami sangat senang dengan kemitraan dengan East Ventures dan Living Lab. Bersama-sama, kita akan membangun platform teknologi yang berbeda untuk memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik,” ujarnya.
Hingga saat ini, Roti Sosial telah mencatatkan lebih dari 500 UKM yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia. Social Bread terdiri dari tim beranggotakan 50 orang dan telah mengelola lebih dari 5.000 mitra kreator terdaftar.
Partner East Ventures Melisa Irene mengatakan bahwa dia menyambut baik Social Bread ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Roti Sosial tidak hanya menyatukan UKM dan kreator konten, tetapi juga membantu UKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia untuk mengembangkan usahanya.
“Kami berharap dapat terus merasakan semangat dan dampak positif yang akan dibawa oleh Edho dan tim,” kata Melisa.