Startup pendidikan atau edutech Zenius dilaporkan sedang dalam tahap diskusi untuk menjual perusahaan tersebut.
DealStreetAsia adalah yang pertama melaporkan berita tersebut. Tiga sumber mengatakan perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan pusat bimbingan lokal yang juga memiliki platform pendidikan.
Katadata.co.id mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Zenius. “Maaf, tapi saat ini kami belum bisa memastikannya,” ujar Zenius kepada Katadata.co.id dalam keterangan media, Rabu (28/6).
Manajemen menyampaikan, visi Zenius adalah bekerja sama menjadikan masyarakat Indonesia pintar, cerdas, dan menyenangkan.
“Zenius selalu berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama untuk memperbesar dan mempercepat dampak positif di bidang pendidikan,” ujarnya.
“Dengan visi tersebut, kami selalu terbuka untuk menjalin kerjasama dengan individu, perusahaan atau organisasi yang memiliki tujuan yang sama,” tambah manajemen Zenius.
Pada Februari lalu, Zenius menerapkan pemutusan hubungan kerja alias PHK bagi karyawan. Ini adalah ketiga kalinya startup memangkas jumlah karyawan sejak 2022.
Zenius mengatakan PHK dilakukan karena iklim ekonomi saat ini menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para startup di seluruh dunia.
“Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan kembali organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang,” kata perusahaan itu dalam siaran pers kepada Katadata.co.id, Februari (28/2).
“Untuk mencapai tujuan mencapai arus kas positif dan memastikan kelangsungan bisnis, Zenius harus membuat beberapa keputusan sulit yang akan berdampak langsung pada karyawan,” tambah perusahaan.
Startup pendidikan tersebut kini fokus mengoptimalkan seluruh aspek bisnis untuk meningkatkan efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja.
Startup pendidikan ini sebelumnya mem-PHK lebih dari 200 pekerja pada Mei 2022.
Kemudian Zenius melakukan PHK pada Agustus 2022, namun jumlahnya tidak diungkapkan. Jumlah karyawan yang terkena PHK kali ini disebut sebanyak 30 orang.