liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Logo

Startup perikanan asal Indonesia, eFishery mendapatkan pendanaan Seri D senilai US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Pembiayaan ini dipimpin oleh perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yaitu 42XFund.

Investor lain yang berpartisipasi adalah perusahaan dana pensiun terbesar Malaysia, Kumpulan Wang Persaraan (KWAP), manajemen aset dari tanggung jawab Swiss atau rA, 500 Global multi-level venture capital, dan beberapa investor baru lainnya.

Investor awal seperti Northstar, Temasek dan Softbank berpartisipasi dalam putaran pendanaan.

Sementara itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pembiayaan eksklusif.

Co-Founder dan Chief Executive Officer eFishery Gibran Huzaifah mengatakan bahwa akuakultur saat ini merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global.

“Dukungan strategis yang kami terima dari investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri, melalui integrasi pembudidaya ikan skala kecil dan petambak udang dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh rantai nilai bisnis akuakultur,” kata Gibran dalam siaran pers, Jumat (7/7).

Gibran menyatakan, pendanaan tersebut akan digunakan untuk pengembangan komunitas budidaya ikan dan udang dari eFishery, yang menargetkan memiliki lebih dari satu juta tambak di Indonesia pada tahun 2025.

“eFishery juga akan menggunakan pendanaan tersebut untuk meningkatkan transaksi pakan ikan dan produk perikanan budidaya segar di platform perusahaan,” kata Gibran.

Pengembangan komunitas pembudidaya sejalan dengan upaya eFishery untuk meningkatkan ekspor produk udang dalam negeri yang bebas bahan kimia dan antibiotik, dapat dilacak sepenuhnya ke pasar internasional, serta menjembatani hubungan antara konsumen dan pembudidaya.

Ekosistem terintegrasi eFishery meliputi:

Pasar pakan ikan dan udang B2B atau platform penjualan Business to Business untuk produk ikan dan udang segar Akses keuangan untuk pembudidaya ikan

eFishery menyatakan bahwa ekosistem perusahaan mendukung lebih dari 70.000 pembudidaya ikan dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Berdasarkan riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LD FEB UI, eFishery mampu memberikan kontribusi Rp 3,4 triliun atau setara dengan 1,55% PDB sektor akuakultur Indonesia tahun lalu.

eFishery didirikan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2013. Perusahaan hadir untuk mendisrupsi industri akuakultur dengan menghadirkan solusi pemberian makan otomatis digital berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan kenyamanan bisnis budidaya ikan.

Pendekatan teknologi berbasis data eFishery menggunakan sensor untuk mengukur pergerakan ikan dan akustik udang, mengoptimalkan nutrisi dan kesehatan ikan serta kualitas air, sekaligus mengurangi limbah.

“Kami percaya dengan visi eFishery dan tertarik untuk menjadi mitra utama yang memberikan nilai tambah dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perusahaan,” kata Prinsipal 42XFund Iman Adiwibowo. Menurutnya, teknologi dan solusi akuakultur lainnya yang diberikan oleh eFishery berdampak besar pada industri teknologi akuakultur dan menguntungkan petani kecil di Indonesia.

Ia menyatakan bahwa perusahaan percaya bahwa eFishery dapat terus berkontribusi dalam menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta berperan dalam melestarikan lingkungan di Indonesia, bahkan dunia.

500 Mitra Pengelola Global Khailee Ng mengatakan beberapa orang berpendapat bahwa seluruh dunia sedang meniru Lembah Silikon.

Namun, “Menurut saya eFishery telah terbukti unik dalam hal inovasi model bisnis, yang ditunjukkan dengan pencapaiannya di tiga bidang sekaligus, yaitu skalabilitas, pertumbuhan berkelanjutan, dan keuntungan yang telah dihasilkan secara konsisten selama bertahun-tahun, bahkan sebelum menjadi sebuah perusahaan dengan valuasi di atas USD 1 juta,” katanya.

Menurutnya, model bisnis eFishery perlu dihadirkan di Silicon Valley.

Sustainable Food AG’s Global Head of Equity Responsible Investment Rik Vyverman menambahkan model bisnis eFishery mempersingkat rantai pasok atau rantai pasok dapat semakin mendisrupsi pasar akuakultur tradisional di Indonesia dan dunia.

Sementara itu, Direktur Investasi rA Asia Tenggara Chris Teoh mengungkapkan kepemimpinan eFishery yang efisien dan kedekatan perusahaan dengan komunitas petani dan seluruh pemangku kepentingan.

“Kami yakin perusahaan akan terus memodernisasi industri dengan basis farm-to-fork,” katanya. Modernisasi yang dimaksud dimulai dari supply chain, tempat produksi hingga ke konsumen.

“Kami sangat bersemangat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi,” tambah Chris.