Dimulainya eFishery diperkirakan akan memberikan kontribusi Rp 3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan budidaya Indonesia pada tahun 2022, menurut penelitian dari Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LD FEB UI).
LD FEB UI tidak merinci metode penelitian yang digunakan maupun jumlah responden.
“Kami menemukan adanya peningkatan taraf hidup, usaha, dan produktivitas petambak ikan dan petambak udang melalui pemanfaatan teknologi, setelah bergabung dengan ekosistem eFishery,” kata Wakil Ketua LD FEB UI Paksi CK Walandouw dalam siaran pers rilis, Kamis (30/3).
Namun, hasil studi tentang eFishery adalah sebagai berikut:
Pendapatan bulanan rata-rata pembudidaya ikan dan petambak udang setelah bergabung dengan eFishery, diukur berdasarkan skala: Skala usaha kecil meningkat 1,7% (dari Rp 63,8 juta menjadi Rp 64,9 juta) Skala usaha menengah meningkat 24,7 % atau Rp 123,1 juta (dari Rp 499,3 juta menjadi IDR 622,4 juta) Peningkatan biomassa dari waktu ke waktu yang diukur dengan Average Daily Gain (ADG): ADG untuk ikan lele dengan pakan konvensional antara 1,27 hingga 1,93 Rata-rata ADG untuk pembudidaya ikan dengan pakan menggunakan eFishery eFeeder adalah 2,28. Ini berarti petani menghasilkan lebih efisien dan mempersingkat siklus budidaya Produk unggulan digital eFishery meningkatkan keuntungan petani di sektor akuakultur lebih dari 34,1% Menggunakan eFeeder membantu petani meningkatkan Rasio Konversi Pakan (FCR) menjadi 0,85 hingga 1,34, dengan rata-rata dari 1. ,09. Artinya, setiap tambahan 1 kg pakan ikan akan menghasilkan tambahan bobot ikan hingga 1,2 kg. Bobot panen rata-rata meningkat 29,3% untuk budidaya ikan dan 11,8% untuk budidaya udang setelah menggunakan eFeeder pada tahun 2021 dan 2022 eFeeders memberikan kontribusi peningkatan keuntungan lebih dari 15% tahun lalu Pengguna aplikasi eFishery saya memiliki pertumbuhan keuntungan tertinggi sebesar 45,6 % dibandingkan dengan produk lainnya. Hal ini karena eFisheryku menyediakan akses makanan dan menyediakan platform untuk penjualan ikan hasil panen yaitu warung ikan.Produk layanan Kabayan atau akses keuangan berkontribusi terhadap pertumbuhan laba lebih dari 40,7%.Pendapatan pelaku usaha meningkat. Rinciannya sebagai berikut: Segmen menengah dengan jumlah karyawan 20 – 100 orang meningkat lebih dari 88,7% Segmen besar (diatas 100 karyawan) meningkat lebih dari 21,5% Segmen kecil (5 – 20 karyawan) meningkat sebesar lebih dari 1,2% eFishery berkontribusi terhadap 41,5% peningkatan pendapatan individu di ekosistemnya, yang terdiri dari 29,3% petambak ikan (Rp 2,8 juta) dan 90,6% (Rp 25,9 juta) petambak udang per bulan.
Perikanan startup eFishery menarik lebih dari 70.000 petani di 280 kota/kabupaten di Indonesia.
Chief Executive Officer eFishery Gibran Huzaifah senang bahwa 76,5% petambak ikan dan petambak optimis mengembangkan bisnis dengan eFishery. “Melalui teknologi, kami berharap dapat melakukan hal-hal yang lebih baik bagi para petani di Indonesia,” ujarnya.