Startup crowdfunding Kita Bisa dilaporkan dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan asuransi jiwa berbasis syariah Amanah Githa.
Ini pertama kali dilaporkan oleh Deal Street Asia.
Katadata.co.id telah mengkonfirmasi kabar tersebut kepada CEO Kita Bisa Alfatih Timur. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan.
Kita Bisa mendapatkan investasi ekuitas sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 74,6 miliar dari lembaga keuangan global International Finance Corporation atau IFC pada Juli tahun lalu. Melalui investasi tersebut, Kitabisa berencana memperluas bisnisnya ke layanan asuransi dan syariah.
IFC adalah lembaga keuangan global di bawah naungan Bank Dunia. Lembaga ini telah berinvestasi di beberapa perusahaan rintisan di Indonesia, seperti eFishery, AnterAja, dan PasarPolis.
Menurut situs resmi IFC, investasi di Kita Bisa bertujuan untuk memperluas jangkauan bisnis perusahaan. Di bidang bisnis syariah, Kita Bisa akan menyertakan penawaran asuransi syariah dengan biaya yang wajar. Kemudian, produk asuransi ini menyasar segmen menengah ke bawah.
“Melalui model bisnis digital end-to-end, mengembangkan produk yang unik dan terjangkau, serta fokus pada peningkatan kesadaran konsumen akan asuransi, Kita Bisa akan mengatasi beberapa hambatan utama akses asuransi di Indonesia,” ujar IFC seperti dikutip dari Tech In Asia tahun lalu (8/7/2022).
Pada tahun 2021, Kita Bisa berkolaborasi dengan startup asuransi PasarPolis untuk meluncurkan platform Kitajaga. Kita Bisa juga menggandeng Asuransi Takaful Keluarga untuk menghadirkan produk asuransi syariah yang dikenal dengan tabarru di Indonesia.
Dengan tabarru, dana yang disetorkan peserta asuransi syariah digunakan untuk membantu peserta lain jika terjadi risiko tertentu. Asuransi Takaful Keluarga bertindak sebagai pengelola dana yang dibeli melalui platform Kitajaga.